1.
Rasio Likuiditas
-
Current Ratio
Current
ratio PT Indofood pada tahun 2010 sebesar 2,03 dan 2011 sebesar
1,9. Hal tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut: artinya, pada tahun 2010
setiap Rp. 1 hutang dijamin oleh Rp. 2,03 aktiva lancar dan pada tahun 2011 setiap Rp.
1 hutang dijamin oleh Rp. 1,9 aktiva lancar. Rasio lancar untuk perusahaan industri yang normal berkisar
pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio
lancar yang seharusnya. PT Indofood
memiliki rasio lancer yang termasuk normal. Rasio
lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio
lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang berpengaruh
tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum
menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap.
-
Quick Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
keajiban-kewajibannya tanpa memperhitungkan persediaan. Hal ini karena
persediaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk direalisir menjadi uang kas.
Rata-rata industri yang normal yaitu sebesar 1,10. PT Indofood quick rationya
sebesar 1,37 pada tahun 2010 dan 1,46 pada tahun 2011. Angka
diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; pada tahun 2010 setiap Rp. 1 hutang dijamin oleh
Rp. 1,37 aktiva lancar diluar persediaan,
sedangkan pada tahun 2011 setiap Rp. 1 hutang
dijamin oleh Rp. 1,46 aktiva lancar diluar persediaan. Berarti likuiditas perusahaan Indofood melebihi
rata-rata industri. Angka yang terlalu
tinggi menunjukkan indikasi kelebihan aktiva lancar, sedangkan angka yang
terlalu rendah menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi.
2.
Rasio Aktivitas
-
Perputaran Piutang
Dari
hasil perhitungan tersebut pada tahun 2010 perputaran piutang sebesar 17,09 dan
pada tahun 2011 sebesar 17,54, artinya piutang berputar 17,09 kali hampir sama dengan tahun 2011 yaitu 17,54 kali
dalam setahun.
Untuk melihat baik tidaknya angka tersebut, perusahaan bisa membandingkan
dengan rata-rata industri atau dengan
kebijakan di perusahaan. Rata-rata industri
yaitu 10,50. Angka rata-rata piutang yang terlalu
rendah bisa jadi mengindikasikan kebijakan piutang terlalu ketat dan hal ini
bisa menurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Namun, bila
terlalu tinggi juga menunjukkan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih
tinggi.
-
Perputaran
Persediaan
Pada tahun 2010 perputaran persediaan sebesar 3,96 dan
pada tahun 2011 yaitu sebesar 5,8. Dalam tahun 2010 persediaan berputar 3,96 kali dan pada tahun 2011 lebih besar yaitu 5,8 kali.
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan.
Sebaliknya, perputaran yang rendah mengindikasikan kurangnya pengendalian
persediaan yang efektif.
-
Perputaran Aset
Rasio
ini menghitung efektivitas penggunaan penggunaan total aktiva. Rasio yang
tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah
menunjukkan bahwa manajemen harus mengevalusi strategi, pemasaran, dan
pengeluaran modalnya. Rata-rata industri
untuk rasio ini yaitu sebesar 1,15. Sedangkan untuk PT Indofood hanya sebesar
0,81 dan 0,84. Artinya penggunaan total aktiva perusahaan masih kurang optimal.
3.
Rasio Solvabilitas
-
Rasio Total Hutang
terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio)
Rasio
ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi
berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan (financial leverage) yang tinggi.
Penggunaan financial leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham
dengan cepat, dan begitupun sebaliknya. PT Indofood pada
tahun 2010 menggunakan dana dari kreditur 47% dari total dananya dan pada tahun 2011 sebesar 41%,
yang berarti tidak begitu besar. Rata-rata
rasio industri yang normal adalah 45%. Rasio
ini menginterpretasikan pada tahun 2010 setiap
Rp. 0,47 hutang perusahaan
dijamin oleh Rp.1 aset perusahaan.
-
Rasio Debt to Equity Ratio
Rasio
ini menunjukkan komposisi ekuitas yang bersumber dari hutang. Dari perhitungan
yang kami lakukan diketahui bahwa pada tahun 2010 modal yang di dapan dari
hutang sebesar 40% sedangkan pada 2011 mengalami kenaikan sebesar 70%. Hal ini mengintrepretasikan pada tahun 2011
setiap 0,7 hutang perusahaan dijamin oleh p. 1 aset perusahaan.
4.
Rasio Profitabilitas
- Net Profit Margin
Profit
margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.
Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen. Rata-rata industri yang normal adalah 3,92%. Sedangkan
indofood berada pada angka 7,6% dan 6,7%
yang artinya lebih tinggi dari rata-rata industri.
-
Return On Asset
Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
aset tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang
berarti manajemen berjalan dengan efisien.
Return On Equity
Rasio
ini menunjukkan berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan hutang. Dalam perhitungan REO menunjukkan REO tahun 2010 sebesar 0,11
dan pada tahun 2011 sebesar 0,097 hal ini berarti perusahaan tidak mengurangi
hutang untuk ekuitas. Karena dengan rasio yang semakin berkurang berarti
perusahaan memperkecil hutang untuk ekuitas sehingga perusahaan lebih efisien.
ijin copas ya :) buat belajar
BalasHapussilahkan :)
Hapussemangat belajarnya
maaf boleh tanya. gimana cara hitung rata-rta industrinya?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus